Penelitian Menunjukkan: Ubi Cilembu Ternyata Punya Efek Antiinflamasi dan Antikanker
Ubi Cilembu-kompas.com-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Ubi Cilembu, salah satu jenis ubi jalar khas dari Kabupaten Cilembu, Jawa Barat, kini semakin menarik perhatian dunia ilmiah.
Selain dikenal dengan rasa manis yang khas dan teksturnya yang lembut, ubi Cilembu ternyata menyimpan potensi besar dalam bidang kesehatan.
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa ubi Cilembu memiliki efek antiinflamasi dan antikanker yang patut diperhitungkan.
Temuan ini membuka harapan baru dalam pengembangan terapi alami untuk mengatasi berbagai penyakit kronis, termasuk peradangan dan kanker.
BACA JUGA:Inilah 4 Daftar Orang Dengan Kondisi Medis yang Tidak Dianjurkan Makan Ubi Jalar, Siapa Saja?
BACA JUGA:Terkenal Dengan Gatal, Ternyata Ubi Talas Bila Diolah Dengan Baik Mengandung Banyak Manfaat
Ubi Cilembu: Lebih dari Sekadar Makanan
Ubi Cilembu, yang sering dipanggang atau dibakar untuk menghasilkan rasa manis alami, telah lama dikenal sebagai makanan sehat dengan kandungan gizi yang tinggi.
Mengandung serat, vitamin, dan mineral, ubi Cilembu sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, terutama dalam menjaga sistem pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Namun, temuan terbaru dari sejumlah penelitian menunjukkan bahwa manfaatnya lebih dari sekadar sebagai makanan bergizi.
Efek Antiinflamasi Ubi Cilembu
BACA JUGA:Inilah Sederet Manfaat Luar Biasa Ubi Jalar bagi Kesehatan Jantung Serta Cara Menikmati Ubi Jalar
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ini Manfaat dari Ubi Ungu untuk Kesehatan dan Juga Kecantikan
Inflamasi atau peradangan merupakan reaksi alami tubuh terhadap infeksi atau cedera, namun jika berlangsung terlalu lama atau kronis, inflamasi dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung, diabetes, dan arthritis.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Indonesia, ditemukan bahwa ekstrak ubi Cilembu memiliki sifat antiinflamasi yang signifikan.
Senyawa-senyawa bioaktif dalam ubi Cilembu, seperti polifenol dan flavonoid, terbukti dapat mengurangi produksi zat-zat penyebab peradangan di dalam tubuh.