Terbaru, Ini Sebaran Sapi, Kambing hingga Babi di wilayah Bengkulu

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Bengkulu Utara, Abdul Hadi, S.Pt, M.Si-Radar Utara/Benny Siswanto-

Abdul Hadi juga menyampaikan untuk ternak jenis unggas, menunjukkan sektor bisnis yang mendominasi adalah ayam petelur dan ayam pedaging. Jumlahnya sebagai berikut :

BACA JUGA:Sapi Mati Dicurigai Jembrana, Puskeswan Lakukan Langkah Ini

BACA JUGA:Sapi Warga Marga Marga Sakti Sebelat Mati Mendadak, Dugaan Jembrana?

- Ayam Buras : 383.654 ekor; 

- Ayam Pedaging : 342.975 ekor;

- Ayam Petelur : 72.354 ekor;

- Itik : 8.085 ekor; 

- Entok : 6.925 ekor;

 Sebaran wilayah kecamatan, untuk ayam buras paling banyak di Kecamatan Padang Jaya sebanyak 56 ribu ekor, disusul Kecamatan Air Padang sebanyak 54.250 ekor. Kecamatan Arga Makmur sebanyak 42 ribu ekor. 

BACA JUGA:Bahaya Penyakit Sapi Liar di Kawasan Pemukiman

BACA JUGA:Letuskan Senjata ke Udara, Sapi Simental Dibantai, Kawanan Curnak Lukai Pemilik Ternak

Untuk ayam petelur paling banyak terdapat di wilayah Kecamatan Hulu Palik sebanyak 14 ribu ekor, selanjutnya Kecamatan Padang Jaya sebanyak 13.354 ekor serta Arga Makmur dan Air Napal masing-masing sebanyak 12 ribu ekor. 

Minta Pemerintah Sikapi Monopoli Harga Ayam Negeri

Pernah diungkapkan, seorang pengusaha ayam di Kota Arga Makmur, Hanta Nasudi, menilai aroma monopoli harga ayam pedaging atau ayam negeri, sangat terasa. 

Apa yang diungkapkan Hanta ini, rasanya sejalan dengan keluhan petani ikan di perikanan darat. Tak jarang, ketika memasuki masa panen, petani tidak bisa langsung memanen ikan-ikannya lantaran menunggu toke atau pengepul dengan dalih antre memanen di kolam-kolam lain. 

"Perlu kehadiran pemerintah di persoalan ini. Ketika situasi ini diserahkan kepada pasar, maka petani kecil dihadapkan dengan monopoli," ungkap Hanta Nasudi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan