Bahaya Penyakit Sapi Liar di Kawasan Pemukiman

Reporter: Abdurrahman Wachid |

Editor: Ependi |

Rabu , 11 Dec 2024 - 21:24

Bahaya Penyakit Sapi Liar di Kawasan Pemukiman-Infopublik.id-

Dijelaskannya, beberapa penyakit hewan ternak jenis ruminansia khusus sapi dan kerbau yang di lepas liar di kawasan pemukinan yang cenderung menyerang adalah sebagai berikut:

Kembung, terutama pada musim hujan sapi yang diliarkan rawan sekali terserang penyakit kembung akibat kedinginan.

Septicaemia Epizootica (SE), penyakit ini di tengah masyarakat banyak menyebutnya dengan penyakit ngorok. penyakit ini adalah penyakit banyak menyerang sapi dan kerbau. Penyakit ini bisa berakibat fatal, terutama pada musim hujan.

Malignant Catarrhal Fever (MCF), penyakit ini adalah kelaurnya air ingus dari hidung sapi. Disebabkan oleh virus yang bisa menyebabkan kematian sapi dan kerbau.

Radang Paha (bleckleg), penyakit ini disebabkan oleh bakteri anaerob gram positif berspora Clostridium chauvoei. Gejala klinisnya adalah pembekakan pada jaringan sub kutan, terutama disekitar paha.

Lumpy Skin Desease (LSD), penyakit ini juga dikenal dengan nama penyakit lato-lato, gejala yang ditimbulkan sangat bervariasi, dari ringan hingga berat. Turunnya nafsu makan, lesu, demam dan lainnya.

Skabies, adalah kudis yang rentan menular, menyerang kulit hewan ternak ruminansia terutama sapi.

bahaya penyakit sapi liar di kawasan pemukiman                            radarutara.bacakoran.co - peliharaan hewan ternak ruminansia yang liar dipemukian, selain rawan terjadi pencurian dengan modus potong ditempat, menyisakan isi perut, dari sisi keseahatan, hewan ternak jenis ruminansia ini juga rawan penyakit.
khusus sapi dan kerbau, di sejumlah kawasan di kabupaten bengkulu utara masih ada oknum masyarakat yang meliarkan sapi mereka di lingkungan pemukiman,
padahal, apabila sapi dan atau diliarkan banyak sekali penyakit yang kerap menyerang hewan ternak jenis ruminansia ini.
kepala dinas tanaman pangan, holtikultura dan peternakan (dtphp) kabupaten bengkulu utara, abdul hadi, s.pt., m.si., melalui kabid peternakan, nofrita, s.pt., saat dibincangi tak menampik hal tersebut.
baca juga:letuskan senjata ke udara, sapi simental dibantai, kawanan curnak lukai pemilik ternak
baca juga:sapi warga bumi harjo melahirkan anak jantan kembar, apakah wajar?
dikatakannya, selain telah adanya pelarangan peliaran hewan kaki empat di kawasan pemukiman, dalam perda kabupaten bengkulu utara nomor 8 tahun 2017 tentang perubahan atas perda nomor 21 tahun 1998 tentang larangan melepas hewan ternak. sisi kesehatan tidak merekomendasikan hal itu.
"selain perda tidak membolehkannya, diliarkan di area pemukiman, rata-rata sapi itu tidak sehat, kurus-kurus, karena banyak sapi yang tidak sengaja memakan plastik, atau bahan kimia lainnya,"ujar nofrita, s.pt., pada hari rabu, 11 desember 2024.
namun berbeda perlakuan untuk hewan ternak ruminansia yang diliarkan dan isolasikan secara pribadi di tanah milik pribadi atau perusahaan.
"tapi kalau diliarkan di kebun sendiri itu tidak masalah, tapi di pagar," sambungnya.
baca juga:populasinya ternak sapi di mukomuko 32.000 ekor
baca juga:ini dia efek samping jika mengkonsumsi daging sapi secara berlebihan
dibeberkannya, salah satu penyebab utama adanya sapi masyakat khususnya yang tiba-tiba mengalami kematian. bahkan tanpa ada tanda-tanda sakit sebelumnya.
"salah satunya ya itu, sapi liar membawa virus penyakit, saat disatukan dengan sapi yang dikandangkan,"lanjutnya. 
dijelaskannya, beberapa penyakit hewan ternak jenis ruminansia khusus sapi dan kerbau yang di lepas liar di kawasan pemukinan yang cenderung menyerang adalah sebagai berikut:
kembung, terutama pada musim hujan sapi yang diliarkan rawan sekali terserang penyakit kembung akibat kedinginan.
septicaemia epizootica (se), penyakit ini di tengah masyarakat banyak menyebutnya dengan penyakit ngorok. penyakit ini adalah penyakit banyak menyerang sapi dan kerbau. penyakit ini bisa berakibat fatal, terutama pada musim hujan.
baca juga:rahasia tersembunyi dari manfaat mengkonsumsi kikil sapi untuk kesehatan 
baca juga:harimau terkam anak sapi, tim penembak bius dan dokter hewan standby di lokasi
malignant catarrhal fever (mcf), penyakit ini adalah kelaurnya air ingus dari hidung sapi. disebabkan oleh virus yang bisa menyebabkan kematian sapi dan kerbau.
radang paha (bleckleg), penyakit ini disebabkan oleh bakteri anaerob gram positif berspora clostridium chauvoei. gejala klinisnya adalah pembekakan pada jaringan sub kutan, terutama disekitar paha.
lumpy skin desease (lsd), penyakit ini juga dikenal dengan nama penyakit lato-lato, gejala yang ditimbulkan sangat bervariasi, dari ringan hingga berat. turunnya nafsu makan, lesu, demam dan lainnya.
skabies, adalah kudis yang rentan menular, menyerang kulit hewan ternak ruminansia terutama sapi.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi RADAR UTARA, 12 DESEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan