Ombak Ganas, Nelayan Tak Melaut, BMKG Rilis Peringatan Dini
Ombak Ganas, Nelayan Tak Melaut, BMKG Rilis Peringatan Dini-Radar Utara/Benny Siswanto-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Ombak laut ganas, membuat nelayan di Bengkulu, memilih tak mengarungi laut. Sudah sepekan ini, nelayan tradisional memilih memperbaiki sampan dan alat tangkapnya, sembari menunggu laut kembali bersahabat.
Seperti diungkapkan Marjati (54) nelayan tradisional di Desa Serangai Kecamatan Batiknau, mengatakan cukup riskan bagi nelayan melaut di tengah kondisi gelombang sepekan terakhir.
“Sudah seminggu ini, kami gak melaut. Semoga segera membaik,” ujar Marjati dalam harap, dibincangi bersama, Kamis, 5 Desember 2024.
Nelayan Tradisional Kian Jauh Saat Melaut
Wilayah tangkap nelayan tradisional di Bengkulu juga dalam sepuluh tahun terakhir, kian saja menjorok ke laut dalam.
BACA JUGA:Tahun 2025, Ratusan Nelayan Diusulkan Jaminan Kecelakaan Kerja
BACA JUGA:Kuota Minyak Solar Untuk Nelayan di Mukomuko Masih 150 Ton
Penyebabnya bukan karena ketiadaan ikan pada perairan dangkal. Hal ini diutarakan Ketua Persatuan Nelayan Tradisional Bengkulu Utara, Rusman, saat dibincangi media.
Dia berujar, kondisi terumbu karang yang kian saja rusak, lantaran aktivitas trawl alias pukat harimau, memaksa nelayan kecil harus memberanikan diri menjujug laut dalam hingga 7 mil jauhnya.
“Satu mil itu diperkirakan 1,99 kilometer lah kalo seperti di darat. Tidak ada pilihan lain, karena ikan sudah jarang,” bebernya.
BMKG Keluarkan Peringatan Dini
Tinggi gelombang dalam perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengindikasikan adanya potensi gelombang hingga setinggi 4 meter.
BACA JUGA:Kapal Nelayan Tenggelam di Bengkulu Utara, 1 MD, 4 Luka-luka, Begini Kronologi!
BACA JUGA:Gegara BBM di SPBU, Nelayan dan Masyarakat Menjerit, Antre Menutup Badan Jalan
Kondisi ini dapat terjadi di perairan Bengkulu sebelah Selatan dan Perairan Pulau Enggano. Juga diperkirakan, perairan Bengkulu bagian Utara dan Bengkulu, tinggi gelombang laut bisa mencapai 2,5 meter.
Kondisi tersebut menyebabkan risiko bagi pelayaran yang ditujukan salah satunya perahu nelayan, apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter.