Mengulik Istilah Slow Living yang Sering Disalahartikan sebagai Hidup yang Kurang Produktif
Mengulik Istilah Slow Living yang Sering Disalahartikan sebagai Hidup yang Kurang Produktif-Getty Images/Dima Berlin-
RADARUTRA.BACAKORAN.CO - Dalam beberapa tahun terakhir, istilah slow living semakin populer di kalangan masyarakat urban, terutama di tengah gaya hidup yang serba cepat dan penuh tekanan.
Namun, banyak orang masih salah paham mengenai konsep ini, menganggapnya sebagai gaya hidup yang kurang produktif atau bahkan malas.
Padahal, slow living memiliki makna yang lebih dalam dan tidak ada kaitannya dengan kemalasan atau kurangnya ambisi.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan slow living, dan mengapa konsep ini bisa disalahartikan?
BACA JUGA:6 Gaya Hidup Sederhana Berkualitas Ala 'Perempuan Mahal'
BACA JUGA:Yuk Terapkan! Ternyata Inilah Beberapa Gaya Hidup Sehat untuk Kurangi Risiko Stroke di Usia Muda
Apa Itu Slow Living?
Secara sederhana, slow living adalah pendekatan hidup yang mengutamakan kualitas daripada kuantitas.
Ini bukan berarti menghindari pekerjaan atau berdiam diri sepanjang hari, melainkan lebih kepada menjalani hidup dengan kesadaran penuh, memprioritaskan keseimbangan, dan menikmati momen-momen kecil dalam kehidupan sehari-hari.
Konsep ini berkembang dari gerakan slow food yang berawal di Italia pada tahun 1980-an sebagai reaksi terhadap konsumsi makanan cepat saji yang serba instan dan tidak sehat.
Dalam praktiknya, slow living mengajak orang untuk memperlambat ritme hidup, lebih fokus pada kebahagiaan jangka panjang, dan menghindari tekanan untuk selalu produktif dalam segala hal.
BACA JUGA:Inilah 7 Tren Gaya Hidup Sehat yang Sedang Viral di Kalangan Gen Z
BACA JUGA:Gaya Hidup Minimalis: 7 Alasan Mengapa Anda Harus Mencobanya Sekarang!
Hal ini melibatkan pengaturan waktu dengan bijaksana, mengurangi stres, dan berusaha untuk lebih menghargai pengalaman, hubungan, serta waktu pribadi.
Mengapa Slow Living Sering Disalahartikan?
Salah satu penyebab utama kesalahpahaman mengenai slow living adalah pandangan masyarakat yang sangat menghargai produktivitas.