Smelter Bauksit Mempawah Gerakkan Ekonomi Kalimantan Barat

Smelter bauksit di Mempawah, Kalimantan Barat mengolah bauksit menjadi alumina, sebuah langkah penting dalam rantai pasokan aluminium.- DISKOMINFO KALBAR-

Menurut perhitungan, sektor pertambangan itu akan berkontribusi sekitar 15,38 persen. Diharapkan, dengan beroperasinya SGAR pada awal 2025, kontribusi ini akan meningkat signifikan.

Peresmian injeksi bauksit pertama untuk SGAR fase 1 telah dilakukan pada 24 September 2024 oleh Presiden Joko Widodo. Dengan kapasitas produksi mencapai 1 juta ton alumina per tahun, SGAR fase 1 menargetkan produksi alumina pertama pada November 2024. 

BACA JUGA:Mengulik Faktor Penyebab Deflasi dan Memahami Dinamika Ekonomi Saat Ini

BACA JUGA:Peran Ekonomi Kreatif dalam Mendorong Inovasi dan Lapangan Kerja

Proses commissioning atau uji coba dilakukan secara bertahap hingga Desember 2024, sebelum pabrik mencapai produksi penuh pada kuartal pertama 2025.

Produksi alumina di SGAR fase 1 akan memasok kebutuhan smelter aluminium Inalum di Kuala Tanjung, Sumatra Utara, dan mengurangi ketergantungan Indonesia pada alumina impor. 

Proyek SGAR ini direncanakan akan terus berlanjut ke fase 2, yang ditargetkan beroperasi pada 2028, dengan tambahan kapasitas produksi sebesar 1 juta ton alumina per tahun.

Jika kedua fase beroperasi penuh, total produksi alumina domestik akan mencapai 2 juta ton per tahun, dengan kebutuhan bauksit mencapai 6 juta ton per tahun.

BACA JUGA:Tol Laut, Jembatan Ekonomi Maritim Indonesia

BACA JUGA:Mendorong Kinerja Industri Manufaktur Ekspansif, Ekonomi Stabil

Mengurangi Impor Alumina

Selain memenuhi kebutuhan alumina untuk produksi aluminium di dalam negeri, proyek ini sejalan dengan rencana Inalum untuk meningkatkan kapasitas produksi aluminium nasional. 

Saat ini, kapasitas produksi aluminium Inalum mencapai 275.000 ton per tahun, sementara kebutuhan aluminium dalam negeri mencapai 1,2 juta ton per tahun. Selama lima tahun terakhir, sekitar 56 persen dari kebutuhan aluminium domestik masih dipenuhi melalui impor.

Dengan adanya proyek SGAR diharapkan bahwa ketergantungan pada produk alumina dan aluminium impor akan berkurang secara signifikan, mengurangi defisit perdagangan Indonesia di sektor ini. Leonard memastikan bahwa tenaga kerja lokal menjadi prioritas dalam pengoperasian SGAR di Mempawah. PT BAI berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat.

BACA JUGA:Ekonomi Syariah Berperan Penting Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

BACA JUGA:4 Pilar Penting Ekonomi Mikro yang Harus Kamu Ketahui

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan