Gemerlap Cahaya Diwali di Kampung Madras
Tradisi Diwali yang jadi bagian dari budaya Tamil telah sejak lama ada di Indonesia, terutama di Kampung Madras atau Kampung Keling di Medan, Sumatra Utara. -ANTARA FOTO-
Seperti dilansir oleh Hindustan Times, gemerlap cahaya lampu tadi melambangkan kemenangan Rama melawan Rahwana dengan bantuan Hanoman seperti dikisahkan pada epos Ramayana.
Cahaya menjadi simbol pengetahuan dan kebijaksanaan, sedangkan kegelapan mewakili hal-hal buruk pada diri manusia seperti iri hati, dengki, serakah, kecurangan, ketidakadilan, dan kehancuran.
BACA JUGA:Segara Anak, Oase Segar di Ketinggian Rinjani
BACA JUGA:5 Desa Wisata di Lombok yang Menawarkan Pengalaman Tak Terlupakan
Menurut Independent, perayaan yang telah dilaksanakan sejak 2.500 tahun lampau oleh masyarakat India di seluruh dunia tersebut digelar selama 5 hari berturut-turut dengan ritual yang berbeda-beda.
Warga Hindu India di Kampung Madras selain pergi ke kuil, juga membersihkan dan menghias rumah, menyiapkan aneka makanan dan menyalakan aneka lampu di sekeliling tempat tinggal dan sudut-sudut jalan.
Mereka juga menggelar pesta untuk merayakan kemenangan di antara gemerlap cahaya lampu. Aneka makanan dan masakan khas India tersaji selama Diwali seperti ayam tandoori, canai, nasi biryani, samosa, masala yang tentunya kaya akan rempah.
Bahkan di sepanjang Jalan KH Zainul Arifin digelar puluhan tenda putih yang menjajakan penganan khas Asia Selatan yang menggugah selera.
BACA JUGA:Gili Iyang, Pemilik Oksigen Terbaik di Dunia
BACA JUGA:Deretan Pantai Indah dan Tersembunyi di Gunungkidul
Kampung Madras
Kampung Madras tidak hanya sohor di Medan atau Sumut. Nama kampung yang diambil dari satu daerah di India itu sudah terkenal hingga mancanegara.
Kampung tersebut merupakan satu dari sedikit permukiman masyarakat India yang ada di Nusantara.
Luas Kampung Madras sekira 10 hektare (ha) dan terletak di antara Kecamatan Polonia dengan Kecamatan Petisah yaitu di sekitar Jalan KH Zainul Arifin, Jalan Gajah Mada hingga Jalan S Parman. Lokasinya tak jauh dari kantor gubernuran Sumut.
Penanda paling mudah yaitu gapura dominan warna kuning berornamen hewan seperti burung merak dan aneka ukiran dan terdapat tulisan Welcome to Little India yang membentang di ujung Jalan KH Zainul Arifin. Gapura ini mulai dipasang pada 2018.
BACA JUGA:10 Destinasi Wisata Gua di Indonesia yang Menarik Dijelajahi