Jangan Dilewatkan, Kenali Bagian Telinga Serta Penyakit Yang Sering Terjadi
Ilustrasi telinga-hellosehat.com-
Otitis media dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Infeksi telinga jenis ini terjadi ketika dinding saluran yang menghubungkan telinga ke hidung (tuba Eustachius) mengalami peradangan akibat alergi, flu, atau radang tenggorokan.
Pembengkakan ini dapat menghalangi aliran lendir dan memungkinkan virus atau bakteri tumbuh dan nanah terkumpul di telinga tengah.
Pada anak-anak, gejala otitis media mungkin termasuk sakit telinga, masalah tidur, kebingungan, demam, dan tidak responsif terhadap suara. Sedangkan pada orang dewasa, gejalanya bisa berupa sakit telinga, keluar cairan dari telinga.
3. Penumpukan kotoran telinga
Kotoran telinga, disebut juga serumen, adalah zat lilin yang secara alami diproduksi oleh kelenjar di bagian luar telinga. Bahan beeswax ini baik untuk mencegah masuknya debu dan partikel kecil lainnya ke dalam telinga, melindungi dan melembabkan kulit pada liang telinga, serta mencegah kekeringan dan iritasi pada telinga.
Biasanya kotoran telinga yang kering akan hilang dengan sendirinya. Namun, terkadang kotoran telinga menumpuk dan menyumbat saluran telinga.
Alasan pencegahan ini antara lain tidak membersihkan kotoran telinga dengan benar atau tidak membersihkannya dengan bahan khusus, seperti kapas. Membersihkan telinga dengan kapas berarti semakin banyak kotoran yang masuk ke dalam telinga.
BACA JUGA:Munculnya Benjolan Dibelakang Telinga Jangan Dianggap Sepele, Yuk Cari Tau Penyebabnya
BACA JUGA:Wajib Dicoba! Ini 5 manfaat Pijat Telinga Bagi Kesehatan Tubuh
Penumpukan kotoran telinga dapat menimbulkan banyak gejala seperti nyeri pada telinga kiri atau kanan, telinga berdenging, pusing, bahkan gangguan pendengaran.
4. Otitis eksterna
Otitis eksterna adalah infeksi pada telinga luar. Salah satu alasannya adalah air masuk ke telinga. Adanya air pada saluran telinga membuat telinga menjadi lembap dan memudahkan bakteri tumbuh dan berkembang biak.
Kondisi ini sering menyerang anak-anak dan perenang. Selain itu, menutup telinga dan memakai alat bantu dengar dapat meningkatkan risiko otitis eksterna.