Mendorong Kinerja Industri Manufaktur Ekspansif, Ekonomi Stabil

Pertumbuhan investasi khususnya di sektor bangunan seiring dengan penyelesaian proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan Proyek Strategis Nasional (PSN) berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di periode September 2024.- ANTARA FOTO-

BACA JUGA: Menko Marves Tekankan Pentingnya Transisi Energi Berkeadilan dan Pengembangan Industri Hijau

Namun demikian, Febri mengatakan bahwa secara keseluruhan IKI cenderung stagnan, karena belum ada kebijakan signifikan bagi industri manufaktur yang dikeluarkan oleh Kementerian/lembaga lain, misalnya kebijakan merevisi Permendag 8/2024, Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Gas Bumi untuk Kebutuhan Domestik, Peraturan Menteri Keuangan terkait Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) ubin keramik impor dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) kain impor.

“Saat ini Kementerian Perindustrian masih menunggu sikap perbankan terhadap kebijakan penurunan suku bunga, sehingga dapat memperbanyak kredit manufaktur. Demikian juga untuk kebijakan harga gas industri yang berkorelasi kuat dengan IKI. Semakin tinggi harga gas, akan semakin menekan IKI,” ujarnya. 

Sementara itu, tenaga ahli IKI menyampaikan, penurunan suku bunga dapat mendukung permintaan domestik yang masih lemah. Kejelasan mengenai kebijakan suku bunga AS yang lebih rendah akan semakin meningkatkan aliran modal asing dan memperkuat stabilitas eksternal negara-negara berkembang.

BACA JUGA:Prospek Obat Bahan Alam, Momentum Emas Industri Hijau Indonesia

BACA JUGA:Potensi Besar Industri Halal, Penopang Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Perkembangan ini mendukung kebijakan ekonomi negara berkembang dalam menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan di tengah volatilitas global.

Persepsi kegiatan usaha bulan September ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan bulan Agustus.

Hal ini tampak dari persentase responden yang menjawab kondisi usahanya meningkat dan stabil sebesar 77,4%, turun sedikit dari bulan lalu sebesar 79,1%. 

Meskipun demikian, optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usaha enam bulan ke depan masih meningkat, dengan persentase pesimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha enam bulan ke depan sebesar 5,4%, turun dari 5,9% pada bulan Agustus 2024.

BACA JUGA:PDB Triwulan II-2024 Melonjak: Industri Pengolahan Jadi Motor Ekonomi

BACA JUGA:Optimalkan Belanja Pemerintah, Kunci Pemulihan Industri Manufaktur Nasional

Peningkatan Penggunaan 

Selanjutnya, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Reni Yanita menambahkan, Kemenperin telah melakukan upaya peningkatan penetrasi pasar di dalam negeri dengan peningkatan penggunaan produk dalam negeri, khususnya di sekolah-sekolah, pembiayaan SNI wajib bagi IKM, pemantauan pemberlakuan BMTP kain yang sudah terbit, dan percepatan pengajuan BMTP pakaian jadi yang masih dalam proses.

Momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) juga membantu mendorong konsumsi industri pengolahan dengan penggunaan produk dalam negeri, baik untuk persiapan pelaksanaannya nanti maupun dalam kampanye. (**)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan