MUKOMUKO RU - Pemerintah pusat telah mengalokasikan sebagian dana desa (DD) untuk program ketahanan pangan. Tujuan dari program itu, salah satunya demi terwujudnya kedaulatan pangan masyarakat melalui ketersediaan atau produksi dan cadangan pangan. Keterjangkauan, konsumsi pangan dan gizi serta keamanan pangan berbasis bahan baku, sumber daya dan kearifan lokal.
Dalam pengelolaan program ketahanan pangan DD. Pemerintah desa diharapkan dapat memahami bahwa program itu sifatnya bergulir dan bukan program hibah untuk perseorangan maupun kelompok. Baik itu program ketahanan pangan nabati maupun hewani. "Desa harus tahu, program ketahanan pangan ini bukan program hibah. Semisal desa beli sapi atau kambing. Maka kembangkan sapi dan kambing itu. Setelah berkembang, anakanya gulirkan kepada warga atau kelompok yang belum dapat lainnya. Dengan cara itulah maka, tujuan dari program tersebut tercapai dengan baik sesuai yang diharapkan pemerintah," kata Kepala DPMD Kabupaten Mukomuko, Jodi, S.Pd, S.IP ketika dikonfirmasi, Selasa (28/11). Selain itu, guna mensukseskan program ketahanan pangan DD. Pemerintah desa juga harus melibatkan petugas dari dinas terkait. Semisalnya petugas bidang peternakan dan kesehatan hewan. Libatkan mereka pada saat desa menjalankan program ketahanan pangan hewani. BACA JUGA:Padamkan Api, BPBD Butuh Selang Panjang Dari mulai pembelian hewan hingga pemeliharaan. Karena petugas inilah yang lebih tahu dan paham. Mana hewan ternak yang kondisinya sehat dan layak untuk dikembangkan. Kalaunhewa itu sehat dan layak untuk dikembangkan, silahkan pemerintah desa membelinya. Termasuk untuk program ketahanan pangan nabati. Pemerintah desa bisa melibatkan petugas penyuluh lapangan (PPL). "Karena PPL lebih paham terhadap kondisi tanaman, kondisi tanah dan lainnya. Namun yang terjadi sekarangkan tidak demikian. Justru sebagian pemerintah desa mengambil langkah sendiri tanpa melibatkan petugas dari dinas. Ujungnya apa, banyak program ketahanan pangan tidak berhasil," ujarnya. Terkait program ketahanan pangan DD, Jodi mengaku, sudah tidak kurang - kurang menyampaikan imbauan kepada Kepala desa dan camat agar betul-betul memahami tujuan dari program itu. Sekiranya program ketahanan pangan yang akan dijalankan tidak membuahkan hasil. Maka jangan dilanjutkan. "Itulah pentingnya upaya koordinasi dan konsultasi dengan tim ahli. Mudah-mudahan saja program ketahanan pangan tahun 2024 mendatang, sesuai target yang diinginkan pemerintah dan juga masyarakat," harap Jodi. (rel)
Kategori :