BACA JUGA:Pengadaan PPPK Teknis, PPPK Guru, dan PPPK Nakes Segera Dibuka, Cermati Pedomannya
BACA JUGA:Berkat Pertamina UMK Academy, Batik Sragen Kini Mendunia
WHO telah menyatakan AMR sebagai salah satu dari 10 besar ancaman kesehatan masyarakat global yang dihadapi umat manusia. Indonesia dipandang perlu mulai mewaspadai AMR karena berkaca pada situasi global.
Di mana, setidaknya setiap tiga menit, seorang anak meninggal karena sepsis, infeksi yang kebal antibiotik.?
Di mana satu dari lima kematian yang disebabkan oleh AMR terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun dan seringkali karena infeksi yang sebelumnya dapat diobati.
Selain itu, hampir 1,3 juta kematian secara langsung disebabkan oleh AMR bakteri dan hampir lima juta kematian terkait dengan AMR bakteri.?
BACA JUGA:Genting Kepastian Aturan Menuju Pendaftaran
BACA JUGA:Komisi II DPR RI Bahas Rancangan PKPU Berdasarkan Putusan MK dalam RDP Senin Mendatang
AMR adalah masalah one health, yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh manusia, hewan, dan lingkungan.
Tak hanya itu, AMR disinyalir dapat mendorong kemunduran pengetahuan medis 10--20 mendatang, atau kembali pada saat dunia belum menemukan antibiotik.
Hal lainnya yang ditimbulkan dari AMR adalah hilangnya kesempatan membuat tindak operasi hilang karena resistensi yang diderita pasien.
AMR juga diprediksi dapat memberi pukulan yang lebih keras pada perekonomian dunia dibandingkan dengan apa yang terjadi karena pandemi Covid-19.
BACA JUGA:Pengadaan PPPK Teknis, PPPK Guru, dan PPPK Nakes Segera Dibuka, Cermati Pedomannya
BACA JUGA:Berkat Pertamina UMK Academy, Batik Sragen Kini Mendunia
Guna mengurangi kebutuhan antimikroba sekaligus meminimalisir munculnya AMR, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan disarankan mulai memastikan penggunaan antibiotik secara rasional.
Pemerintah juga disarankan untuk memperkuat pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas kesehatan, peternakan, dan tempat industri makanan. Selain itu, memastikan akses ke vaksinasi untuk penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.