Rumah dari seorang Tionghoa, Djiaw Kie Siong, atau yang dikenal dengan Rumah Rengasdengklok merupakan tempat bersejarah yang erat kaitannya dengan peristiwa penculikan Bung Karno dan Bung Hatta.
Pada malam menjelang kemerdekaan Indonesia, tokoh golongan muda progresif Indonesia berinisiatif menculik Soekarno dan Hatta. Penculikan ini bertujuan untuk mencegah Soekarno Hatta dari pengaruh Jepang.
Selain itu, golongan muda juga mendesak Soekarno untuk segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia melalui momen Rengasdengklok.
Karena menjadi salah satu lokasi bersejarah, pada 1957 Bung Karno memerintahkan agar rumah ini dipindahkan ke Jakarta. Kini kita dapat melihat bangunan bersejarah tersebut persis di belakang Tugu Proklamasi.
BACA JUGA:Dijuluki Motor Seribu Umat, Berikut Keunggulan Motor Honda Beat Yang Sulit Dikalahkan Kompetitor
Hotel Majapahit
Terletak di jantung Kota Surabaya, Hotel Majapahit yang dahulunya bernama Hotel Yamato ini menjadi saksi pertempuran heroik antara pemuda Surabaya dengan Belanda.
Saat itu pemuda Indonesia tersulut emosi atas kehadiran penjajah di Surabaya pasca kemerdekaan.
Mereka lalu merobek warna biru pada Belanda yang dikibarkan di depan Hotel Yamato, sehingga menjadi bendera merah putih.
Peristiwa ini juga yang menjadi cikal-bakal pecahnya peristiwa 10 November 1945, yang kini terus diperingati sebagai Hari Pahlawan.
BACA JUGA:Ngeri, Duel Maut Mirip Tragedi Carok Madura, Nyaris Terjadi di Bengkulu, Ini Pemicunya
BACA JUGA:Benarkah Bakal Jadi Pengganti Leptop? Berikut 5 Rekomendasi Tablet Canggih Terbaru 2024
Benteng Fort Rotterdam
Kendati dibangun berabad-abad silam, Benteng Fort Rotterdam masih berdiri gagah di tengah Kota Makassar. Keberadaan benteng ini tidak dapat dipisahkan dari kehadiran Kongsi Dagang Belanda (VOC) di Sulawesi.
Dahulunya, Benteng Rotterdam difungsikan sebagai markas komando pertahanan, kantor perdagangan, hingga pusat pemerintahan Belanda di wilayah timur Indonesia.