RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Masih menyoroti soal diagnosa henti jantung yang terjadi pada atlet bulu tangkis tunggal putra China, Zhang Zhi Jie pada penghujung Juni lalu.
Organisasi profesi dokter di Indonesia, kemudian merilis terkait henti jantung yang diduga menjadi pemicu meninggalnya salah satu atlet dalam laga Badminton Asia Junior Championships 2024 yang digelar Minggu, 30 Juni 2024 di Gedung Olahraga atau GOR Amongrogo Yogyakarta tersebut.
Spesialis Kedokteran Olahraga, dr Andhika Raspati, Sp.KO, dalam paparannya yang ditulis laman resmi IDI, menyampaikan kasus henti jantung, dapat terjadi lantaran beberapa penyebab. Profesional yang akrab disapa dr Dhika ini, menegasi setidaknya ada 3 penyebab.
Pertama, kata dia, yakni lantaran adanya gangguan struktur historis atau adanya faktor genetik bahkan, kata dia, gangguan dari lahir.
BACA JUGA:Pencuri Ini Nekad C*b*li Korban, Tertunduk di Tangan Team Singa Jaya Polsek
BACA JUGA:Zoom Meeting, Polsek Padang Jaya Wakili Polda Bengkulu Dalam Ajang Kompolnas Awards
Henti jantung pada hipotesa kesehatan yang disampaikan Andhika ini yakni detak jantung berhenti saat berolahraga disebut dengan hipertrofi kardiomiopati.
Berikutnya, lanjut sang dokter, penyebab lainnya adalah terjadi gangguan irama atau aritmia serta penyebab lainnya yang dapat saja terjadi adalah serangan jantung.
Sementara, terus dia, ketiga musabab kematian yang bisa terjadi pada atlet yang tengah berlaga itu, sebenarnya tidak terjadi dalam waktu semalam atau singkat.
Dari pengalaman dan pengetahuannya di bidang kesehatan, Andhika menegasi hal tersebut sesungguhnya telah terbentuk selama bertahun-tahun pada jantungnya.
BACA JUGA:Talas Beneng Prospek Baru Lahirnya Usaha Padat Karya Sumatera
BACA JUGA:Motor Beat Toke Sawit Samban Jaya Digondol Maling, Polisi Buru & Ringkus Pelaku
"Sebenarnya ini dapat dideteksi lewat medical check-up," ujarnya. Khususnya pada olahraga yang intensitasnya cukup berat.
Banyak spekulasi liar membayangi peristiwa kematian atlet dalam ajang internasional yang tentunya mendapatkan lisensi dari Badminton World Federatioan atau BWF selaku induk organisasi bulutangkit dunia.
Tak sedikit sorotan yang menilai, lambanya pengananan petugas medis ketika sang atlet negeri tirai bambu itu tetiba tergeletak begitu saja, sesaat dirinya menggayuh raketnya untuk memberikan shuttlecock yang baru saja mendarat di lapangannya.