Pepaya California Naik Daun, Pengepul Kelabakan Pasokan

Rabu 19 Jun 2024 - 19:59 WIB
Reporter : Benny Siswanto
Editor : Ependi

RU juga sudah mewartakan nestapa di sektor kriya beberapa waktu lalu. Selain persoalan laten lainnya yakni akses permodalan yang terbilang jalan untuk menjujugnya masih terasa gelap dari lembaga keuangan dengan pelaku usaha.

BACA JUGA:Tak Perlu Langsung ke Konter ! Ini Beberapa Tips Membersihkan Memori Internal Handphone

BACA JUGA:Idul Adha 1445 H, Bupati Mian Sholat Ied Bersama Warga Karang Pulau, Wabup Ari Bersama Masyarakat Kerkap

"Saat ini sudah mulai disediakan bibit yang juga difasilitasi oleh asosiasi bersama dengan pelaku pertanian kates yang sudah berjalan di daerah," ungkapnya 

Bagaimana untuk tergabung dengan koperasi UMKM? Harzon mengungkap, pastinya memiliki kewajiban mulai dari mendaftar sebagai anggota, kemudian membayar iuran wajib serta memiliki kewajiban iuran bulanan. 

"Iuran wajib 1 juta dapat dicicil 10 bulan paling lama dan iuran bulannya 100 ribu perorang," ungkapnya. 

Pergerakan uang di masyarakat, seperti nyendat. Kondisinya, soalah para pemegang uang tengah menahan uangnya. Situasi itu pun berimbas dengan lesunya lalulintas perekonomian. Salah satunya di sektor usaha kecil dan menengah; kriya alias kerajinan tangan. 

BACA JUGA:Dikenal Ditakuti Karena Bikin Gatal, Ini 6 Khasiat Daun Jelatang Bagi Kesehatan Tubuh

BACA JUGA:Pengguna Android Wajib Waspada, Berikut 5 Cara Sederhana Menghapus Jejak Digital Yang Dapat Disalahgunakan

Seperti yang diungkapkan Tejo, pengrajin bambu di wilayah Kecamatan Giri Mulya Kabupaten Bengkulu Utara (BU). Dia bilang, usahanya tengah dalam kondisi sangat lesu. Pembelian pernak-pernik khas bambu, seperti kursi, meja dan ragam handycraft yang biasa dibuatnya. 

"Lagi lesu ini mas," ungkapnya dibincangi wartawan, Minggu (5/11) sore. 

Disampaikan Tejo, dengan situasi yang terjadi saat ini, bahkan sisa sakit usahanya saat pagebluk Covid-19 yang mendera sejak 2020-an, membuatnya dilema dalam berkarya. Itu lantaran dirinya harus membeli bahan-bahan baku lebih dulu dan dibantu dengan perajin-perajin yang lazim digandengnya. Sementara hasil produksi, begitu lambat dirasa untuk lepas menuju tangan pembeli. 

"Semoga dilema ini tidak terus terjadi. Sebagai manusia beriman, pasang surut usaha dan rejeki itu biasa. Dan sebagai seorang warga negara yang baik, berharap pada pemangku negeri, tentunya tidak juga keliru," ungkapnya, dalam seloroh, penuh harap. 

BACA JUGA:Naik Bintang 2, Pati Polri Ini Mendapat Ucapan Selamat Dari US Air Force

BACA JUGA:Mansa Musa, Raja yang Kekayaannya Tak Terhitung, Bantuannya Menyebabkan Sebuah Negara Inflasi 10 Tahun

Dalam waktu dekat, Tejo menuturkan bakal ikut lomba inovasi daerah. Di tengah kerepotan situasi paceklik yang berimbas telak usahanya. Tejo berujar masih cukup semangat mengikuti agenda daerah tersebut. Agenda yang rencananya bakal digelar Pemda BU lewat Balitbangda pada kisaran bulan Desember, penilaian. 

Kategori :