Jika bayi tidak mendapatkan ASI, maka berisiko terserang penyakit-penyakit infeksi, misalnya diare, infeksi saluran pernapasan atas, dan infeksi lainnya.
Bayi dapat mengalami masalah gizi dan berisiko mengalami alergi dan intoleransi laktosa.
Tidak mendapatkan ASI, bayi berisiko lebih tinggi mengalami penyakit kronis seperti obesitas dan diabetes saat dewasa.
Menyimpan ASI
Sementara itu, bagi ibu yang terhambat menyusui secara langsung, salah satunya ibu pekerja, pemberian ASI dapat dilakukan dengan ASI Perah (ASIP).
BACA JUGA:4 Jenis Makanan Ini Bisa Bikin Wajah Lebih Awet Muda
BACA JUGA:Inikah Resep
ASI perah adalah ASI yang diperas, kemudian disimpan dan diberikan kepada bayi sesuai dengan kebutuhannya.
ASI perah merupakan salah satu cara efektif yang dilakukan oleh ibu menyusui yang memiliki kesibukan di luar rumah. Merujuk buku saku Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) untuk Kader terbitan Kemenkes RI tahun 2021, ASI yang baru diperah dan disimpan dalam cooler bag, bisa disimpan selama 24 jam.
ASI perah dalam ruangan (ASIP segar) tahan 4 jam dengan suhu 27 derajat sampai 32 derajat Celsius, sedangkan pada suhu kurang dari 25 derajat Celsius tahan 6--8 jam. ASI perah tahan 2--3 hari ketika ditaruh pada kulkas bagian lemari pendingin dengan suhu kurang dari 4 derajat Celsius.
ASIP yang ditaruh di freezer pada kulkas satu pintu, bisa disimpan selama 2 minggu dengan suhu di bawah titik beku, -15 derajat sampai 0 derajat Celsius. ASI perah yang disimpan di freezer pada kulkas dua pintu dapat bertahan 3--6 bulan dengan suhu -20 derajat sampai -18 derajat Celsius.
BACA JUGA:Cinta Pertama, Ini Alasan Anak Perempuan Lebih Dekat Dengan Ayah
BACA JUGA:5 Model Sepatu Trend 2023, Rekomendasi Untuk Wanita Kekinian
Satu hal, bagi bayi baru lahir, tidak boleh diberikan makanan lain. Dalam hal ini, bayi baru lahir sampai dia berusia enam bulan, hanya diberikan ASI saja atau istilahnya ASI eksklusif.
ASI eksklusif, artinya bayi hanya diberikan ASI saja, tanpa ada tambahan makanan dan minuman lainnya (kecuali obat obatan dalam bentuk sirup), dan diberikan saat bayi berumur 0--6 bulan.