Pantauan saat ini, fenomena yang kian kentara terjadi pun terjadi di wilayah yang notabene adalah kawasan hutan lindung, adalah ledakan debit air pascaguyuran hujan.
Tak jarang, banyak kalangan menyebut fenomena ini adalah buntut dari kerusakan hutan dan ekologi yang terjadi.
Penggundulan hutan, aktivitas pertambangan, alih fungsi hutan kawasan menjadi perkebunan, khususnya sawit kian saja memantik kekeringan.
BACA JUGA:Proyek Rehabilitasi Los Pasar Ikan Lubuk Sanai 3 dan Tunggang Segera Dilelang
BACA JUGA:Pelaku UMKM Wajib Tau!! 8 Tips Bayar Pajak secara Online bagi UMKM
Apalagi, studi menerangkan sawit dewasa setidak-tidaknya menyedot air tanah dalam seharinya tidak kurang dari 24 liter. Bisa lebih.
Fenomena lainnya yang terjadi adalah kondisi terik atau suhu yang tinggi sepanjang hari turut pula terjadi di wilayah yang notabene berada tak jauh dari kawasan hutan. (*)