KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Program ketahanan pangan yang dirintis dan direalisasikan oleh desa melalui serapan dana desa, diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian yang berkelanjutan di tingkat desa.
Pasalnya, kehidupan sosial ekonomi pedesaan yang lebih dominan pertanian perkebunan, disebut sebagai salah satu faktor pendukung yang sangat positif untuk pengembangan siklus ekonomi melalui peternakan.
Salah satunya adalah peternakan sapi yang diharapkan dapat dikembangbiakan oleh masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya di desa.
Seperti halnya dikatakan oleh Kades Muara Santan, Hosen Basri, disela menyerahkan bantuan bibit sapi pada program ketahanan pangan Desa Muara Santan, belum lama ini.
BACA JUGA:Aksi Serentak Perangi Demam Berdarah Dengan PSN
BACA JUGA:Berulangkali Usulan ke Provinsi, Penanganan Jembatan di Lembah Duri Belum Ada Kabar
Dikatakan Hosen, pemerintah desa melalui dana desa tahun 2024 ini, mengalokasikan anggaran dengan salah satu prioritas yakni pengadaan bibit sapi ternak.
Dikatakan, ini merupakan bagian dari program prioritas ketahanan pangan berdasarkan hasil musyawarah desa yang melibatkan BPD, tokoh masyarakat dan elemen masyarakat lainnya.
"Ya, 16 ekor bibit ternak sapi yang kita siapkan, kemudian kita bagikan kepada kelompok masyarakat untuk dikembangbiakan," ujarnya.
Diantara pertimbangannya, kata Hosen, karena kehidupan masyarakat di Desa Muara Santan sebagian besar merupakan petani perkebunan sawit.
BACA JUGA:Janji Pembangunan Jalan Tak Kunjung Terealisasi, Forum Kades Bingung
BACA JUGA:Catat Riwayat Pemadaman Untuk Laporan ke Pusat. Begini Aksi Warga NP - Ulok Kupai
Dengan memelihara sapi, lanjut dia, tentu warga sebagai petani dan peternak bakal diuntungkan karena kotoran sapi dapat dijadikan sebagai pupuk tanaman perkebunan.
Disisi lain, rerumputan dan daun sawit juga memberikan imbas balik sebagai pakan ternak untuk memenuhi kebutuhan para peternak.
"Ada hubungan timbal balik dan siklus ekonomi yang sangat menguntungkan," kata dia.