KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kepala Puskeswan Putri Hijau, Eri Zull, S.Pt, mengimbau kepada seluruh desa di wilayah kerjanya.
Agar tidak sembarangan mendatangkan atau memasukkan hewan ternak yang berasal dari luar daerah khususnya antar provinsi.
Ini ditegaskan oleh Eri, lantaran kehadiran hewan ternak dari luar daerah baik itu kambing maupun sapi, sangat rentan membawa atau menularkan virus.
"Tidak masalah mendatangkan hewan dari luar provinsi, tapi kami berharap hewan yang didatangkan dari luar daerah itu mengikuti prosedur. Supaya kehadiran hewan dari luar daerah itu, nantinya tidak membawa dan menyebarkan virus kepada hewan ternak yang ada di daerah kita," imbau Eri.
BACA JUGA: Berproses di Kabupaten, Berharap Awal Maret Cair. Ini Prioritas Wajib Dana Desa...
BACA JUGA: Selain Siltap, Penyaluran BLT-DD TA 2024 Juga Macet
Secara prosedur kata Eri, sebelum didatangkan hewan ternak itu harus melalui proses pemeriksaan dari daerah asalnya dan harus mendapat konfirmasi atau persetujuan dari dinas kesehatan hewan di daerah yang akan dituju.
Dan setelah tiba di provinsi atau daerah tujuan, lanjut Eri, hewan ternak itu harus menjalani karantina dan pemeriksaan lanjutan dari dinas terkait.
"Risikonya, kalau prosedur itu tidak dijalankan justru bisa berdampak langsung ke hewan ternak yang didatangkan dan keberlangsungan ternak di daerah yang dituju. Persoalan ini biasanya kita temukan pada program ketahanan pangan desa, baik itu dalam bentuk pengadaan ternak kambing maupun sapi," ungkapnya.
Lebih jauh, Eri turut mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat dan jajaran pemerintahan desa.
BACA JUGA:Alhamdulillah...SPBU Putri Hijau Bakal Dipasok Pertalite, Ini Jadwalnya...
BACA JUGA:Puskeswan Putri Hijau Geber Vaksinasi Ternak Milik Masyarakat
Untuk bersama-sama memaksimalkan upaya pencegahan dan pengendalian terhadap segala bentuk virus yang bisa mengancam keberlangsungan hewan ternak.
Sebagai langkah konkret, kata Eri, pihaknya sedang gencar melaksanakan vaksinasi masal kepada hewan ternak masyarakat agar terhindar dari serangan virus jembrana maupun PMK.
"Kita masih fokus dalam upaya pencegahan dan pengendalian segala bentuk ancaman virus yang bisa menyerang ternak kita dengan melaksanakan vaksinasi massal. Mudah-mudahan dengan langkah yang sedang kita upayakan, ini seluruh program ketahanan pangan kita di sektor peternakan bisa terjaga dengan baik," demikian Eri. (*)