MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Petani di Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto, Kabupaten Mukomuko.
Mengapresiasi gerak cepat seluruh jajaran di UPTD Pengairan Daerah Irigasi (DI) Manjunto, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko.
Pasalnya, suplai air dari bendungan air manjunto yang mengalir ke irigasi BP8 kiri. Sebelumnya dinyatakan sangat kecil, namun sekarang suplai air sudah besar.
Sehingga ratusan hektar sawah milik petani setempat, kini sudah teraliri air irigasi.
BACA JUGA:Sukseskan Pemilu 2024. Ini Pesan Kakan Kemenag Mukomuko Untuk Jajarannya...
BACA JUGA:Petani di Lubuk Sanai Terancam Gagal Tanam Padi, Ini Penyebabnya
"Alhamdulillah, sekarang air melimpah. Berkat respon dan kerja cepat jajaran petugas di UPTD Pengairan di Dinas PUPR Mukomuko. Petani di Kecamatan XIV Koto mengucapkan terimakasih banyak. Dan sekarang kami sudah bisa mulai menggarap dan menanam padi sawah lagi karena air sudah mencukupi," kata Rusman, petani asal Desa Lubuk Sanai.
Senada juga disampaikan Abu Kemar. Dirinya bersama petani lainnya, sekarang sudah bisa tersenyum.
Setelah suplai air irigasi ke lahan persawahan miliknya, kini sangat cukup. Bahkan ia pun telah merencanakan akan segera menanam padi sawah.
"Kami sudah menyemai benih padi. Dan sekarang sudah waktunya untuk ditanam. Paling sehari dua hari kedepan, kami akan mulai tanam. Alhamdulillah, air irigasinya sudah besar. Dan kami juga berharap supaya petugas selalu memantau kondisi jaringan untuk memastikan suplai air irigasi untuk petani tidak ada masalah," ujarnya.
BACA JUGA:Gandeng Media dan Pelajar, KPU Ajak Masyarakat dan Generasi Milenial Sukseskan Pemilu 2024
BACA JUGA: Capaian Target Investasi Tahun 2023, Mukomuko Unggul
Diberitakan sebelumnya, petani di Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto Kabupaten Mukomuko mengeluh.
Setelah ratusan hektar lahan persawahan milik petani setempat tidak teraliri air irigasi. Hal itu disebabkan karena suplai air irigasi yang bersumber dari bendungan air manjunto sangat kecil.
Akibat kejadian itu, petani di wilayah itu tetancam gagal tanam pada musim tanam padi sawah ke satu tahun 2024. (*)