RADARUTARA.BQCAKORAN.CO – Menjelang akhir tahun 2025, Pemerintah daerah Kabupaten Bengkulu Utara (Pemkab BU) menggelar doa bersama yang diawali dengan sholat berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan tausiah dan dzikir serta ditutup dengan doa bersama.
Ini dilakukan pemerintah daerah sebagai wujud syukur karena telah mampu melewati aktifitas penyelenggaraan pemerintahan ditahun 2025 yang tinggal menyisakan satu pekan lagi.
Giat yang digelar di Balai Daerah ini juga menjadi bagian dari kegiatan muhasabah atau introspeksi diri juga evaluasi mendalam terhadap perbuatan, sikap, dan niat diri sendiri selama tahun 2025.
Dan dalam doa bersama yang bupati mengajak seluruh jamaah yang hadir untuk sama memohon keselamatan, dan mempererat persatuan masyarakat serta selalu ikhtiar memohon rahmat dan perlindungan Allah SWT.
BACA JUGA:Bupati Bengkulu Utara Ajak Masyarakat Berdoa Bersama untuk Hindari Bencana Alam
BACA JUGA:Rumah Layak Huni di Lubuk Sanai III Resmi Diserahkan, Warga Gelar Doa dan Aksi Sosial
Agar Kabupaten Bengkulu Utara terhindar dari bencana dan musibah, serta senantiasa diberi keselamatan dalam mewujudkan Bengkulu Utara yang maju, hebat, dan bahagia.
Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Dimas Rahmad yang mengisi tauziah mengajak seluruh jamaah untuk memperkuat keimanan, memperbanyak doa, serta menjaga persatuan dan kepedulian sosial di tengah berbagai ujian yang dihadapi bangsa dan daerah.
Sementara itu, Bupati Arie Septia Adinata menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan euforia berlebihan pada malam pergantian tahun pekan depan.
Bupati yang akrab disapa ASA tersebut kembali mengingatkan bahwa duka yang melanda saudara saudara kita di Sumatera Utara, Aceh dan Sumatera Barat masih sangat memprihatinkan, pasca bencana alam yang menimpa mereka belum lama ini.
BACA JUGA:Pesantren AFNA Berkembang, Doa Santri Mengalir untuk Para Perwira Polisi Dermawan
BACA JUGA:Upacara Penuh Magis hingga Doa Tolak Bala, dalam Babarit Kuningan
“untuk itu alqngkah baiknya momentum malam pergantian tahun 2025 ini kita isi dengan kegiatan kegiatan yang l3bih bermanfaat sebagai bentuk empati dan kepedulian kita terhadap saudara dan sesama, bukan malah euforia berlebihan,” ajak Bupati Arie.
Menurut Bupati, sikap saling menghormati dan empati terhadap sesama menjadi bagian penting dalam menjaga persatuan dan nilai-nilai kemanusiaan, khususnya di tengah kondisi kebangsaan yang masih menghadapi berbagai tantangan.
Pantauan radaritara.bacakoran.co, selain doa bersama, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan aksi peduli bencana Sumatera.