Oleh: An-Najmi Fikri R (Dosen Universitas Muhamamdiyah Bengkulu)
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - “Pendidikan adalah jalan yang sangat menentukan bagi suatu kebangkitan bangsa dan negara”
Begitulah kira-kira komitmen yang disampaikan Presiden Prabowo tepat di momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025. Pendidikan menjadi pilar utama memajukan suatu peradaban.
Tidak mungkin negara akan maju dan sejahtera, jika pendidikan bukan ditempatkan menjadi yang utama.
Presiden Prabowo bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) melalui komitmen ini juga berupaya menghadirkan pendidikan bermutu untuk semua.
BACA JUGA:Hardiknas 2025, Perkuat Komitmen Pendidikan Gratis dan Berkualitas
BACA JUGA:Pemda Diminta Serius Perhatian Infrastruktur Pendidikan
Salah satu bentuk bukti nyata adalah menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama dalam anggaran pembangunan nasional.
Semua ini dilakukan untuk menghadirkan pendidikan bermutu untuk semua yang menjadi salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden.
Pendidikan bermutu merupakan pelaksanaan dan implementasi UUD 1945 pasal 31 dan UU Sistem Pendidikan Nasional 2003 tentang setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan negara wajib memfasilitasinya.
Menyediakan pendidikan bermutu tidak hanya sekedar memberikan hak setiap warga negara mendapatkan pendidikan.
Pemerintah melalui Menteri Dikdasmen sebagaimana yang disebutkan Abdul Mu’ti dalam menghadirkan pendidikan bermutu adalah dengan cara memberikan pelayanan dan fasilitas pendidikan yang berkualitas untuk semua termasuk penyandang difabel.
BACA JUGA:Daftar 5 Film Indonesia yang Menarik dengan Tema Pendidikan: Inspiratif dan Menyentuh Hati!
BACA JUGA:Berikut Daftar 10 Beasiswa Pendidikan Khusus untuk Perempuan, Tersedia dari Dalam dan Luar Negeri
Namun hal ini tentu membutuhkan proses dan berbagai tantangan yang perlu disikapi dengan bijak.
Tantangan Menghadirkan Pendidikan Bermutu
Komitmen pemerintah menghadirkan pendidikan bermutu ternyata menyisakan berbagai tantangan yang kompleks dan berlapis.