Pada Kesempatan itu pula, pembelian beras hasil petani itu juga dibeli oleh Bulog dengan harga Rp 12.000 perkilogram.
BACA JUGA:Menguji HPP di Daerah, Bulog vs Tengkulak dan Syarat Lengkap Kualifikasi Serap Gabah dan Beras 2025
BACA JUGA:HPP Gabah Dikerek, Bulog Diminta Serap Gabah di Daerah
Dalam kesempatan lain, Menko Zulhas ini juga menargetkan Perum Bulog bisa menyeraap beras hasil petani sebanyak 3 juta ton pada periode panen, medio Januari hingga April 2025 ini.
Kembali di terang oleh Dirut Bulog itu, bahwa usulan kenaikan HPP beras ini dimaksudkan agar Bulog lebih efisien dan leboh bisa menarik para petani mau menjual berasnya kepada Bulog.
Tentunya, hal itu merupakan salah satu upaya untuk mencapai target penyerapan beras hasil petani 3 juta ton per medio panen itu.
Diketahui, sebelumnya bulog hanya diaterget 2 juta ton dalam setiap musim panen.
BACA JUGA:Dilema Petani Padi, Harga Gabah Tidak Ideal
BACA JUGA:Perlu Skenario Kompetisi Harga Gabah Petani
Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Taba Tembilang, Bengkulu Utara, Henopi mengungkapkan bahwa pihaknya didaerah akan berusaha semaksimal mungkin untuk upaya melakukan penyerapan gabah.
"Tentunya kami sebagai akar rumput Bulog, akan berusahas secara maksimal juga,"ujar Henopi.
Dirinya juga sedang melalukan pendataan mitra penggilingan yang siap bekerjsama dengan Bulog.
"Saat ini, kita sedang melakukan komunikasi dengan pabrik penggilingan yang ada di daerah Bengkulu Utara ini,"terusnya lagi.
Tentang kenaikan, HET beras, pihaknya juga masih menunggu dari keputusan dari pusat.
BACA JUGA: Masuki Masa Panen Raya, Harga Gabah Kering Panen Mulai Stabil
BACA JUGA: Musim Kemarau, Harga Gabah Naik Tapi Panen Merosot