MUKOMUKO RU- Mayarakat Kabupaten Mukomuko terus didorong agar tidak kendor berperang melawan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM ketika dikonfirmasi menegaskan. Jika masyarakat kendor melawan penyakit demam berdarah.
Maka dapat dipastikan, kasus DBD di daerah ini akan terus bertambah. Terlebih sekarang, daerah ini sedang terjadi perubahan iklim dari panas ke hujan. Dan berpotensi cepat berkembang biaknya nyamuk demam berdarah.
"Terus kita tingkatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) demam berdarah di lingkungan pemukiman masing-masing. Karena dengan PSN ini, tidak ada lagi celah bagi nyamuk demam berdarah berkembang biak," ujar Bustam.
BACA JUGA:Lingkungan Kumuh Jadi Pemicu Utama Meledaknya Kasus DBD di Mukomuko
BACA JUGA:Tiga Kecamatan di Mukomuko Penyumbang Kasus DBD Terbanyak, Totalnya 233 Kasus
Ia menyampaikan, kasus demam berdarah (DBD) di Kabupaten Mukomuko di tahun 2024 lalu sempat melonjak hingga mencapai ratusan. Dan kasus terbanyak terjadi pada tiga Kecamatan.
Yaitu Kota Mukomuko, XIV Koto, dan Penarik. Bahkan pemerintah daerah kabupaten Mukomuko, sempat mengeluarkan status kejadian luar biasa (KLB) terhadap kasus demam berdarah.
Pasca dikeluarkanya status KLB, pemerintah kabupaten, kecamatan, desa dan masyarakat kompak diharap melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah.
"Masyarakat diharapkan kompak gotong royong membersihkan lingkungan mereka masing-masing. Dan Alhamdulillah, setelah kita gerakkan PSN secara bersama-sama. Kasus DBD di Kabupaten Mukomuko sekarang ini berangsur-angsur turun," katanya.
BACA JUGA:Tahun 2024, Tercatat 573 Kasus DBD di Mukomuko
BACA JUGA:Anggaran Pencegahan DBD di Mukomuko Ditambah
Menurut Bustam, untuk memberantas wabah DBD yang selalu mengancam masyarakat setiap saat hanya dengan PSN. Karena tidak ada celah lagi untuk berkembang biak nyamuk DBD.
Lain halnya dengan fogging, sifatnya hanya untuk membunuh induk nyamuk DBD. Sedangkan jentik nyamuk yang bersarang dan berkembang biak di air, tidak mati dengan upaya pengasapan ini.
Tidak hanya itu, Bustam juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada. Dengan cara tetap membiasakan hidup bersih baik di dalam maupun lingkungan rumah meski kasus DBD sekarang sudah mulai turun.