BACA JUGA:Yuk Simak! Inilah Daftar Negara - Negara dengan Inflasi Terparah di Dunia Beserta Penyebabnya
BACA JUGA:Indonesia Nomor Berapa? Inilah Deretan Negara - Negara Paling Hits Dikunjungi Turis di Tahun 2024
Julia Gillard (Australia, 2010)
Faktanya Julia Gillard adalah mantan Perdana Menteri Australia yang menjabat dari 2010 hingga 2013.
Bahkan ia dikenal sebagai perempuan pertama yang memimpin negara tersebut dan memiliki berbagai kebijakan progresif, termasuk reformasi pendidikan dan pengenalan sistem perawatan kesehatan yang lebih baik.
Pasalnya selama masa kepemimpinannya, Gillard berfokus pada peningkatan akses pendidikan dan kesetaraan gender, serta mengimplementasikan kebijakan perubahan iklim yang ambisius.
Apalagi kiprah Gillard sebagai pemimpin negara juga diwarnai oleh tantangan besar, termasuk perdebatan mengenai kebijakan imigrasi dan respons terhadap bencana alam.
BACA JUGA:Inilah Deretan Negara Terkenal dengan Oleh-Oleh Unik dan Populer di Dunia
BACA JUGA:Menilik Negara-Negara yang Memiliki Tradisi Tahun Baru Unik, Mana Saja?
Walaupun tengah menghadapi kritik, terutama terkait dengan kepemimpinannya yang dianggap otoriter, Gillard tetap dihormati karena keberaniannya dalam memperjuangkan kebijakan yang tidak populer tetapi penting, ia meninggalkan warisan yang signifikan dalam politik Australia dan terus berkontribusi dalam berbagai isu sosial dan pendidikan setelah masa jabatannya.
Ameenah Gurib-Fakim (Mauritius, 2015)
Yang terakhir Ameenah Gurib-Fakim adalah presiden Mauritius yang menjabat dari 2015 hingga 2018 dan merupakan perempuan pertama yang memegang jabatan tersebut.
Padahal sebelum terjun ke dunia politik, Gurib-Fakim dikenal sebagai seorang ilmuwan dan wirausahawan yang aktif dalam penelitian tentang tumbuhan obat.
BACA JUGA:Ada yang Baru Berusia Belasan Tahun! Inilah 7 Negara dengan Usia Termuda di Dunia, Anda Bisa Tebak?
BACA JUGA:Indonesia Juga Termasuk! Inilah 7 Daftar Negara dengan Angka Obesitas Tertinggi di Dunia
Di saat terpilih sebagai presiden, Gurib-Fakim mengambil langkah untuk mendorong pengembangan berkelanjutan, mempromosikan sains dan teknologi, serta memberdayakan perempuan dan anak muda di Mauritius.
Di mana ia juga menekankan pentingnya keberagaman dan kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan inovasi sains. (*)