RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Program nasional, makan siang gratis bagi pelajar dinilai bisa menjadi episentrum ekonomi yang menyebar pada desa dan kelurahan di Indonesia sebagai titik simpulnya.
Anggaran makan siang gratis per hari yang memberikan konsekuensi pemerintah merogoh setidaknya Rp 800-an miliar setiap harinya dan telah ditampung kebutuhan anggaran di APBN Tahun 2025 itu, totalnya diperkirakan dalam setahun membutuhkan setidaknya Rp 71 triliun atau selisih Rp 1 triliun ketimbang dana desa yang dialokasikan sebesar Rp 70 triliun.
Pegiat sosial dari Provinsi Bengkulu, Natalina Rarasmoro, saat dibincangi media ini menilai, program yang rencananya sudah dimulai pemerintah pada Januari 2024 itu, akan menjadi simpul ekonomi baru yang menggerakkan sektor-sektor lainnya, ketika membasis pada desa dan kelurahan.
"Karena akan sejalan dengan program lainnya, seperti menekan angka stunting yang juga menjadi proyeksi nasional," tutur Rarasmoro di Graha Pena Radar Utara, Senin, 16 Desember 2024.
BACA JUGA:RAPBD TA 2025 Setuju Dibahas, Makan Siang Gratis Jadi Catatan
BACA JUGA:Dapur Presisi Polsek Kerkap : Pelajar SD Nikmati Makan Siang Gratis Bergizi
Pemikiran program strategis nasional itu dilaksanakan berbasis desa dan kelurahan, dinilai Rarasmoro, akan memberikan imbasan nyata pada UMKM di desa atau pun antar desa di wilayah kecamatan hingga antar kecamatan.
"Artinya, interkoneksi di pola ini akan lebih terjadi. Tinggal lagi, dimenej untuk di tataran teknisnya. Saya yakin, presiden akan sangat konsen dengan ini," ungkapnya, optimis.
Presiden Prabowo Subianto belum lama ini menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) serta alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2025, pada Selasa, 10 Desember 2024 di Istana Negara.
Penyerahan DIPA dan TKD ini, menjadi simbol penyelenggaraan APBN 2025 sudah dimulai. Dalam temu digital itu, Presiden meminta, agar belanja negara dilaksanakan secara efektif dan efisien serta mengedepankan prinsip kehati-hatian.
BACA JUGA:5 Negara yang Punya Program Makan Siang Gratis
BACA JUGA:Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo, Akan Habiskan Anggaran Lebih dari Rp800 Miliar Per Hari
"Belanja negara harus dilakukan dengan efisien, penghematan di semua bidang, mengurangi pemborosan," tutur Presiden, menegasi yang diangguk oleh semua pentolan kementerian/lembaga dan gubernur se Indonesia.
Diungkan Prabowo, kemelut peperangan yang melanda di berbagai negara, turut memberikan imbasan lantaran menimbulkan ketidakpastian global.
Pengaruh geopolitik dan geoekonomi yang kini menerpa dunia, harus disikapi dengan anamoti APBN yang terus dirancang untuk mampu menjaga stabilitas, inklusivitas, keberlanjutan serta penuh kehati-hatian atau prudent.