Nilai Investasi Daerah di Bengkulu Ini Tembus Rp 1,1 Triliun

Jumat 06 Dec 2024 - 22:24 WIB
Reporter : Benny Siswanto
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Menjaga iklim investasi adalah hal yang rasional alias masuk akal. Salah satu daerah di Bengkulu yakni Kabupaten Bengkulu Utara (BU), mencatatkan digit investasi yang menjadi bagian perputaran ekonomi mencapai Rp 1,1 triliun. 

Angka tersebut, merupakan kondisi pada Triwulan 3 tahun berjalan. Artinya, kemungkinan angka tersebut kian bertambah sampai penghujung tahun. 

Kepala Dinas Penanaman Modal Kabupaten Bengkulu Utara, Ir Budi Sampurno, saat dibincangi kondisi makro investasi di daerah ini menyampaikan optimismenya, capaian pada triwulan ketiga akan terus merangkak naik hingga penutup tahun yang akan diketahui pada awal tahun depan. 

"Karena sampai dengan triwulan ketiga saja, nilai investasi yang sudah terjadi mencapai Rp 1.103.726.536.979," ujar Budi Sampurno, Jumat, 6 Desember 2024. 

BACA JUGA:3 Kesalahan dalam Berinvestasi yang Harus Dihindari

BACA JUGA:Komisi III DPRD BU Soroti Pembangunan PKS, Investasi Sesuai Aturan & Jangan Timbulkan Konflik!

Mencermati cuplikan angka-angka yang dicatat dalam format excel, diketahui sejak Januari hingga Maret, nilai investasi di daerah mencapai Rp 321.257.907,337. 

Jumlahnya kembali meningkat pada 3 bulan berikutnya sebagai rangkungan Triwulan kedua nilainya mencapai Rp 418.195.360.953. Kemudian pada Triwulan ketiga dicatat sebesar Rp 364.273.270.689. 

Nilai investasi yang turut meliputi aktivitas perusahaan-perusahaan lawas tersebut, kalau mencermati kondisi tahun sebelumnya, tulang punggung investasi di daerah ini didominasi oleh sektor pertambangan. 

"Untuk tahun 2023, nilai investasi di daerah kita tercatat Rp 1,3 triliun," ungkapnya, menjelaskan. 

BACA JUGA:Top 5 Sektor dengan Jumlah Investasi Paling Besar di Indonesia

BACA JUGA:Deposito Bank Jadi Salah Satu Investasi yang Paling Menguntungkan, Benarkah Demikian?

Komposan yang mendominasi nilai investasi di daerah yakni sektor pertambangan, tahun lalu tercatat total angkanya mencapai Rp 734,5 miliar. 

Kemudian disusul sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan sebesar Rp 303,4 miliar, kemudian disusul sektor industri makanan dengan nilai kumulatif Rp 111,1 miliar. 

Berikutnya Industri Karet dan Plastik sebesar Rp 85,5 miliar, Perdagangan dan Reparasi Rp 53,6 miliar, Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi Rp 10,1 miliar, Perikanan Rp 5,9 miliar, Industri Kimia dan Farmasi Rp 2,7 miliar, Konstruksi Rp 2,5 miliar, Jasa Lainnya Rp 28 juta serta nihil nilai investasi di sektor Industri Mineral Non Logam. 

Kategori :