MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kabid Pariwisata Disparpora Kabupaten Mukomuko, Yulia Reni, S.Si menyatakan. Di tahun 2024 ini, pariwisata di daerah ini mulai menghasilkan PAD.
Hanya saja masih menemui kendala dalam pengelolaan. Meski sudah ada tanda-tanda mengahasilkan PAD, retribusi pariwisata belum memenuhi angka yang ditargetkan.
Dipaspora diberi target sekitar Rp 20 juta dari retribusi pariwisata.
"Retribusi tahun ini baru tercapai Rp 1 juta. Memang masih jauh dari target. Tapi setidaknya sudah ada potensi, sudah muncul kesadaran," katanya.
BACA JUGA:Pariwisata jadi Basis Ekonomi Masa Depan
BACA JUGA:Peningkatan Kunjungan Wisman Jadi Sinyal Positif Pariwisata Indonesia
Kedepan, pihak Disparpora khususnya bidang Pariwisata akan melakukan evaluasi dan mencari formula yang tepat dalam pengelolaan retribusi pariwisata ini.
Sejauh ini, retribusi masih dikelola penuh oleh Disparpora. Belum melibatkan kelompok masyarakat. Untuk itu, Disparpora memandang perlu ada keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan retribusi pariwisata.
"Yang jelas kita lakukan evaluasi. Walau rencana sudah cukup lama, retribusi objek wisata ini baru terlaksana. Kami masih melakukan formula yang tepat," katanya.
Untuk target retribusi pariwisata tahun 2025 mendatang itu sebesar Rp 22 juta. Reni masih optimis kedepan target tersebut masih bisa tercapai. Apalagi kalau sektor pariwisata bisa lebih maju.
BACA JUGA:Wonderful Indonesia Co-Branding School Break 2024: Dorong Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan
BACA JUGA:Rekor Kunjungan Wisman dan Peluang Investasi Pariwisata di Indonesia 2024
"Tapi yang jelas, pendapatan retribusi itu berbanding lurus dengan perkembangan pariwisata di daerah. Kalau wisata kita berkembang dan maju, maka potensi PAD retribusi juga semakin besar," pungkasnya. (*)