Pertumbuhan kredit yang signifikan ini didorong oleh beberapa faktor utama.
Salah satunya adalah pemulihan sektor usaha setelah pandemi, di mana banyak perusahaan dan pelaku usaha yang kembali membutuhkan pendanaan untuk ekspansi bisnis mereka.
BACA JUGA:Ini Simulasi Kredit di SPinjam Shopee, Mulai dari 1 Juta Sampe 5 Juta
BACA JUGA:Stimulus Restrukturisasi Kredit Perbankan untuk Penanganan Dampak COVID-19 Resmi Berakhir
Terutama untuk sektor-sektor yang mengandalkan modal kerja, seperti perdagangan, manufaktur, dan sektor konstruksi, yang mengalami pertumbuhan yang pesat.
Di sisi lain, sektor properti juga turut mengalami peningkatan permintaan kredit, seiring dengan tingginya minat masyarakat untuk membeli rumah, baik melalui KPR (Kredit Pemilikan Rumah) maupun pembiayaan properti komersial.
Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia mulai kembali stabil, yang berimbas pada peningkatan konsumsi dan investasi.
Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional
Angka pertumbuhan kredit yang mencapai 13,09% diharapkan dapat menjadi katalisator bagi pemulihan ekonomi nasional.
BACA JUGA:Kuatkan Stok CPP, BULOG dan BNI Tanda Tangani Akta Kredit Subsidi Bunga dari Kemenkeu
BACA JUGA: Para Pebisnis Wajib Punya! Ini 5 Keuntungan Pakai Kartu Kredit Bagi Pebisnis
Peningkatan kredit ini mencerminkan optimisme dunia usaha terhadap prospek ekonomi Indonesia yang terus membaik.
Dengan ketersediaan kredit yang lebih banyak, sektor usaha, terutama UKM, dapat memperoleh pembiayaan untuk memperluas kapasitas produksi, meningkatkan daya saing, serta menciptakan lapangan kerja baru.
Selain itu, peningkatan kredit ini juga mencerminkan semakin baiknya kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan.
Lembaga keuangan di Indonesia berhasil menjaga stabilitas dan memberikan layanan yang memadai, meskipun dunia usaha sempat terpuruk akibat krisis global dan pandemi.
BACA JUGA:Kenapa Kartu Kredit Lebih Baik dari Paylater ? Ini Faktanya.