BENGKULU RU - Pemuda Bata Bersatu (PBB) Provinsi Bengkulu, Jum'at 01 November 2024 menggelar audiensi dengan Wakil Ketua (Waka) II DPRD Provinsi Bengkulu Sonti Bakara, SH.
Audiensi tersebut menyangkut persoalan makam umat Nasrani yang terletak tak jauh dari Gedung Merah Putih Kota Bengkulu, dan diketahui sempat viral setelah diunggah di Media Sosial (Medsos).
Sonti Bakara mengaku, telah mengunggah video saat dirinya berkunjung ke tempat pemakaman yang dimaksud. Saat melakukan kunjungan, masih terlihat sejumlah makam yang tanpa sepengetahuannya pernah digusur.
"Tapi kehadiran saya ke sana, karena dipicu rasa kepedulian terhadap informasi yang berkembang di masyarakat, terkait penggusuran makam umat nasrani tersebut," ungkap Sonti.
BACA JUGA:Bikin Merinding! Hanjuang Banyak Menghuni Makam, Bisa Obat Sakit Gigi & Khasiatnya Buat Ketagihan...
BACA JUGA:Pemkab Siapkan Lahan Makam Untuk Warga Danau Nibung. Segini Anggarannya...
Hanya saja, lanjut Sonti, video yang beredar itu tanpa sepengetahuannya menuai reaksi dari pihak ahli waris, dan PBB yang menilainya kurang memperhatikan perjuangan mereka untuk mempertahankan makam itu dari penggusuran.
"Saya sama sekali tidak ada niat buruk mengunggah vidoe itu, yang saat ini sudah dihapus dari medsos. Dalam kesempatan ini pun saya secara terbuka juga menghaturkan permohonan maaf yang resah atas video itu," kata Sonti.
Disisi lain, Sonti menambahkan, terkait keberadaan makam yang dimaksud, ke depan dirinya berharap ke depan dapat lebih ditata lagi, dan akses jalannya dapat diperbaiki.
"Saya minta dan berharap pemerintah daerah (pemda) dapat memerhatikan kondisi makam tersebut. Sehingga para peziarah bisa lebih aman dan nyaman ketika pergi ke sana," harap Sonti.
BACA JUGA:Bikin Merinding! Hanjuang Banyak Menghuni Makam, Bisa Obat Sakit Gigi & Khasiatnya Buat Ketagihan...
BACA JUGA:Pemkab Siapkan Lahan Makam Untuk Warga Danau Nibung. Segini Anggarannya...
Sebelumnya, Ketua PBB Provinsi Bengkulu, Sabam Sihite menyatakan, pihaknya hadir di DPRD untuk meminta penjelasan terkait pernyataan Ibu Sonti Bakara, yang dianggap bertentangan dengan keputusan relokasi makam.
"Prosesnya memang sudah direlokasi, dan ada Surat Keputusan (SK) Wali Kota terkait hal itu," beber Sabam.
Tetapi, sambung Sabam, dalam video tersebut, Sonti menyiratkan seolah-olah relokasi tersebut tidak benar, hingga akhirnya memicu keberatan dari para ahli waris.