KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Upaya pembersihan material longsor di Desa Lebong Tandai Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara yang sempat menutup akses transportasi Molek.
Oleh tim gabungan TNI, Polri, BPBD, desa dan masyarakat mencapai 85 persen.
Hanya saja, kendati pembersihan material longsor sudah mencapai 85 pesen.
Namun, transportasi Molek dari arah Desa Lebong Tandai maupun dari arah Napal Putih belum bisa lewat.
BACA JUGA:Lagi, Rel Molek Lebong Tandai Tertimbun Longsor
BACA JUGA:Material Longsor Rel Molek Masih Dicueki Pemerintah
Ini disebabkan karena material longsor yang didominasi oleh bebatuan di lokasi masih cukup labil atau berpotensi menimbulkan longsor susulan.
"Di hari ketiga kemarin, pekerjaan sudah mencapai 85 persen. Tapi transportasi Molek belum bisa lewat. Karena material longsor dominan berupa bebatuan, yang mana bila dikikis sampai ke dasar rel Molek material yang ada di atas bisa turun atau terjadi longsor susulan," ungkap Danramil 423-01 Ketahun, Kap Inf Yudi Triawan, Kamis, 24 Oktober 2024.
Saat ini diungkapkan Danramil, akses jalan yang sudah terbuka hingga 85 persen itu hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua.
Selain itu, keperluan masyarakat yang membutuh mobilitas tinggi tetap dianjurkan untuk melalui jalur alternatif eks program TNI.
BACA JUGA:Dikerjakan Manual, Pembersihan Material Longsor Lebong Tandai Baru 60 Persen
BACA JUGA:Gali Material Longsor Lebong Tandai, TNI/Polri Turun Tangan
"Jadi, masyarakat yang masih naik Molek dari Lebong Tandai maupun sebaliknya harus turun dan estafet saat berada di lokasi longsor. Itu pun harus hati-hati," pungkas Danramil.
Lebih jauh Danramil memastikan, bahwa proses pembersihan material longsor secara manual oleh tim gabungan ini masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
Sampai ditargetkan Danramil, rel Molek dapat dilalui oleh masyarakat dengan kondisi aman.