Selain itu, nyatanya fenomena kidult memiliki karakteristik yang mencolok, salah satunya adalah kecenderungan untuk mengumpulkan barang-barang yang berhubungan dengan budaya pop dan mainan yang pernah digemari di masa kecil.
Apalagi ternyata ada banyak orang dewasa kini memiliki koleksi action figure, mainan klasik, serta merchandise dari film dan acara televisi yang mereka sukai ketika masih anak-anak.
Disamping dari aktivitas mengoleksi ini bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga menjadi sarana untuk mengekspresikan diri dan menjalin hubungan dengan komunitas yang memiliki minat serupa.
BACA JUGA:Upaya Menerapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan, Tumbler Kini Jadi Tren di Kalangan Gen Z
BACA JUGA:Tips Mengurangi Sampah Harian dengan Terapkan Gaya Hidup Zero Waste
Sebab dari kecintaan terhadap barang-barang tersebut sering kali berfungsi sebagai simbol identitas dan nostalgia bagi mereka.
Di lain sisi, para kidult biasanya menunjukkan sikap ceria dan antusias dalam menjalani aktivitas yang mereka cintai.
Pasalnya mereka tidak segan untuk terlibat dalam bermain video game, menonton film animasi, atau menghadiri acara yang berkaitan dengan hobi masa kecil mereka.
Sebab dari sikap ini mencerminkan kebebasan dalam mengekspresikan diri dan mencari kebahagiaan, tanpa terpengaruh oleh norma sosial yang ada.
BACA JUGA:Gaya Hidup Ramah Lingkungan, Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Kamu Terapkan
BACA JUGA:Kaum Pria Ingin Penampilan Tambah Keren ! Ini 5 Inspirasi Gaya Rambut Quiff Yang Dapat Anda Coba
Dengan munculnya fenomena kidult sesungguhnya bukanlah hal yang negatif.
Akan tetapi, sebaliknya, ini menunjukkan bahwa tidak ada batasan usia dalam usaha mencari kebahagiaan dan mengekspresikan diri.
Padahal tetap terhubung dengan sisi 'ceria' dalam hidup, seseorang dapat menemukan kepuasan dan kebahagiaan, tanpa memandang usia yang kini mereka miliki. (*)