RADARUTARA.BACAKORAN.CO.- Meniup makanan panas dilakukan karena takut “membakar” lidah jika makanan panas tersebut dimakan langsung. Namun di sisi lain, sebagian orang berpendapat bahwa membakar makanan panas berdampak buruk bagi kesehatan. Biar nggak bingung, yuk simak dulu fakta-fakta seputar hot food shooting!
Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap makanan panas, dan lebih baik memakannya dengan benar tanpa kembung. Namun, ada sebagian orang yang masih merasakan sensasi terbakar di lidah dan mulut jika mengonsumsi makanan panas tanpa ditiup atau didinginkan terlebih dahulu.
Salah satu risiko kesehatan dari meniup makanan panas berkaitan dengan risiko perpindahan bakteri dari mulut yang ditiup ke orang yang memakan makanan yang terbakar tersebut. Gagasan ini tidak sepenuhnya salah.
Memotret dengan makanan panas selalu menyenangkan, jika itu yang ingin Anda makan. Faktanya, menghisap makanan panas hingga dingin dapat mencegah lidah terbakar yang dapat menyebabkan kanker.
BACA JUGA:Keramas Saat Haid Bisa Meningkatkan Rasa Nyeri, Mitos atau Fakta?
BACA JUGA:Mandi Malam Bisa Menyebabkan Rematik? Mitos atau Fakta
Pastinya Anda tidak ingin merusak nikmatnya menyantap sablak dan kufte karena lidah yang terbakar bukan?
Lidah terbakar tidak hanya membuat makanan sulit dikunyah, tapi juga menurunkan nafsu makan. Masalahnya, mengonsumsi makanan terlalu panas bisa merusak papila, yaitu benjolan di permukaan lidah yang membantu lidah mendeteksi rasa berbeda.
Jika papila rusak, Anda akan lebih sulit membedakan berbagai rasa pada makanan, apakah asam, asin, masam, atau asin. Dalam hal ini, semua makanan akan terasa kering dan mengurangi nafsu makan.
Namun jika makanan tersebut diberikan kepada orang lain, tidak disarankan untuk meniup makanan panas tersebut. Karena air liur menempel pada makanan saat Anda bersin, jika Anda sakit, bakteri dan virus juga dapat berpindah ke makanan tersebut.
BACA JUGA:Mie Instan Bisa Menyebabkan Usus Buntu, Mitos atau Fakta?
BACA JUGA:Mengungkap Mitos Dibalik Asam Jawa
Cara ini meningkatkan risiko penularan, terutama jika Anda sakit karena makanan panas yang terbakar. Penyakit yang ditakuti akibat meniup dan berbagi makanan bermacam-macam, mulai dari pilek, flu, hingga hepatitis B dan hepatitis C.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari menembak makanan panas kepada orang lain ya. Jika Anda ingin mendinginkan makanan panas untuk diberikan kepada orang lain, Anda bisa mencoba cara yang aman seperti mengaduk makanan beberapa kali atau membagi makanan menjadi porsi kecil.
Meski meniup makanan panas untuk disantap bukanlah hal yang buruk, namun Anda tetap perlu berhati-hati saat melakukannya. Jangan menyemprotkan pada makanan yang baru dimasak atau direbus, karena dapat menyebabkan luka bakar pada wajah, mata, dan selaput lendir mulut, hidung, atau tenggorokan.