Terget Turun 3 Juta Ton, Peningkatan Produksi Beras 2024 Dianggarkan Rp5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman --

RADAR UTARA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menurunkan target produksi beras dalam negeri tahun 2024 turun sebanyak 3 juta ton. Dengan demikian, target sebelumnya sebanyak 35 juta ton saat ini menjadi 32 ton.

Perubahan target produksi beras tersebut dilakukan seiring adanya pergantian kepemimpinan di pucuk instansi tersebut. 

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan berdasarkan hasil pertimbangan kondisi waktu tanam dan panen raya yang di perkirakan mundur. Maka target produksi beras tahun 2024 menjadi 32 juta ton.

"Kita target setinggi-tingginya. Hanya saja sesuai dengan kondisi El Nino dan perkembangan masa tanam yang mundur. Maka targetnya kita turunkan sebanyak 3 juta ton," ujar Amran usai rapat kerja bersama Komisi IV DPR-RI, Senin (13/11/2023). 

Amran mengatakan, musim tanam padi di akhir tahun ini mundur sekitar 1-2 bulan sebagai dampak dari adanya El Nino. Oleh karena itu, Kementan, kata Amran tetap melakukan percepatan tanam padi untuk menggenjot produksi di awal 2024.

Adapun Kementan telah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah dan DPR-RI untuk mendapatkan anggaran belanja tambahan (ABT) untuk meningkatkan produksi beras dan jagung di tahun depan sebesar Rp5,8 triliun. 

"Sampai sekarang ini sudah November, mudah-mudahan bisa kita capai. Kita melakukan terbaik, intinya untuk menekan impor," tuturnya

BACA JUGA:Daftar Terbaru 5 Orang Terkaya di Indonesia, Hartanya Mencapai Rp 583 Triliun

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras selama 2023 diperkirakan hanya mencapai 30,9 juta ton atau merosot sekitar 640.000 ton dibandingkan produksi di tahun lalu sebanyak 31,54 juta ton. Amran menilai, penurunan produksi tahun ini membuat Indonesia terpaksa mengimpor 3,5 juta ton beras. 

Padahal, menurut Amran, tahun-tahun sebelumnya saat dia menjabat sebagai Menteri Pertanian di periode pertama Jokowi, Indonesia masih bisa merasakan swasembada beras.

"Adanya penurunan produksi akibat ancaman El Nino memaksa kita impor 3,5 juta ton beras untuk cadangan pangan pemerintah, ini tentunya bahaya untuk ketahanan pangan dan ketahanan negara," tandas Amran. (red)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan